Wednesday, January 11, 2017

Ada yang inget sama istilah krim gajebo? Ini bukan merek ya, gajebo itu singkatan Nggak Jelas Bo... Hahahaha. Nggak cuma krim sebenarnya, mulai dari lipstik sampai vitamin minum pun banyak yang gajebo. Kalau didefinisikan, gajebu itu bisa berarti nggak jelas asal-usul dan isinya. Bahkan produk-produk ternamapun bisa dikategorikan gajebo kalau kita nggak yakin keaslian barang dan legalitas barang.. 

Pemerintah memang sudah bikin regulasi dan beberapa kali melakukan sidak, tapi itu belum cukup karena setiap hari pasti ada orang yang jual. Ibaratnya mati satu tumbuh sejuta! Banyak orang yang hanya mikir duit-duit dan duit. Jualan produk gajebo emang tambang duit sebenarnya. Hehehe. 

Terus bagaimana dong kita bisa tahu produk itu gajebo atau tidak? Nah itu butuh kecermatan dan ketelitian kita masing-masing.

Pertama, yang paling gampang adalah mengecek nomor registrasi dari BPOM. Kita bisa masuk ke situs Notifikasi Kosmetik Online Sistem BPOM dan silahkan masukkan nomor registrasi pada kemasan. Cek apakah sudah terdaftar atau belum. Kalau belum ya saranku dibuang saja. Jangan asal buang ya, kemasannya dirusak biar tidak dipungut orang. Kalaupun sudah terdaftar apakah produk 100% terjamin keamanannya? Sayangnya nggak! Kenapa? Karena banyak tuh produk-produk yang kemasannya persis asli tapi isinya palsu alias aspal. Kalau masalah kemasan begini kamu harus cermat mengamati. Kalau itu produk yang biasa kamu pakai, bandingkan kemasan lama yang kamu simpan. Kecuali emang kemasannya ganti ya. Kemudian cek batch number yang ada di karton dan wadah apakah sama. Nah kalau sudah sama ya sudah 90% aman lah. Kok cuma 90% aman? Pemalsu itu sekarang canggih-canggih bro, telur dan beras aja bisa dipalsu kok. Ngeray! Selain itu belum juga kalau produsennya nakal. Ini adalah kelemahan sistem Notifikos BPOM yang baru. Sistem yang sekarang memang dapat menggenjot industri kita untuk menghadapai Masyarakat Ekonomi ASEAN tapi sangat rawan sekali untuk terjadi kecurangan. Gampangnya, dengan sistem ini sekarang produk-produk skincare bisa dapat nomor registrasi asal sudah beres data berkas dan menunjukkan hasil pemeriksaan sampel dari laboratorium yang ditunjuk BPOM. Di garis bawahi, yang menguji bukan BPOM ya. Nah kita kan nggak tahu sampel yang diujikan itu apakah sama dengan produk yang dijual kan. Makanya BPOM sendiri menuntut masyarakat untuk turut aktif dalam melaporkan kosmetik gajebo. Nah loh, pusing kan.

Kedua, belajar untu mengecek komposisi produk skincare yang kita pakai. Kamu nggak mau kan mengoleskan darah babi atau liur anjing di wajah. Hahaha. Kita nggak perlu pinter kimia yang penting produk itu ada label komposisi yang jelas. Kita bisa browsing di internet kan. Kita harus curiga kalau produk yang dijual bebas itu tidak ada labelnya sama sekali. Jangan percaya dengan klaim resep dokter atau apoteker kecuali kita membelinya langsung di tempat dokter itu praktik atau klinik kecantikan resmi. Bahkan dulu pernah ada kasus krim klinik kecantikan terkenal yang ternyata bermasalah. Tahu lah...

Ketiga, masalah harga. Harga belum menjamin bro. Dulu kita bisa curiga dengan barang yang harganya murah. Tapi sekarang banyak produk skincare yang harganya aduhai tapi gajebo! Kemasan cantik emang bisa mengangkat harga jual, padahal isinya cuma krim kiloan!

Keempat, kita harus belajar ciri-ciri produk skincare gajebo. Masih ingat sejodoh krim yang warnanya kuning dan putih mutiara? Itu dua sejoli yang sangat berbahaya. Haha. Kalau dioles akan terasa lengket. Kemudian putihnya cepat sekali. Kadang ada juga anaknya yang berupa toner warna cokelat. Biasanya isi toner ini adalah hidroquinon cair. Hidroquinon mudah sekali teroksidasi dan berwarna cokelat. Aku hapal karena memang pakai krim hidroquinon buat menghilangkan flek hitam. Krim yang putih berubah jadi kecokelatan gara-gara tabungnya rusak. Yang cairpun begitu, awalnya cairannya bening cokelat transparan lama-lama setelah lebih dari sebulan terkena udara menjadi tambah cokelat.

Kelima, kalian bisa saja kok melakukan uji di laboratorium. Sekarang banyak laboratorium yang melayani uji bahan kimia produk kosmetik terutama di kampus-kampus. Kan kadang udah terlanjur beli mahal tapi nggak yakin. Kita bisa uji mandiri kalau aman nggak rugi. Kalau berbahaya bisa lapor polisi kalau perlu? Hehehe. Uji sederhana bisa kok, coba saja letakkan sedikit krim di tempat terbuka jika berubah kecokelatan aku yakin 50% itu mengandung hidrokuinon. Hahaha

Keenam, cek barang impor. Ini dia yang susah kalau barang impor apalagi kalau ilegal. Yang pasti kalau itu legal ada nomer registrasinya dan dikemasan dicantumkan perusahaan yang mengimpor yang bisa kalian cek di Notifikos. Masalahnya kalau itu beli mandiri via Amazon atau Aliexpress, kita nggak bisa mengecek keasliannya. Itu resiko harus ditanggung sendiri. Tapi seekarang beli kosmetik impor lewat online shop luar negeri susah bro. Kadang harus urus bea cukainya. Tapi tetep aja banyak yang lolos. Jadi pintar-pintar jaga diri.

Ketujuh, mulai aware terhadap efek samping. Beberapa skincare gajebo memberi efek samping seperti steroid merangsang pertumbuhan rambut wajah, ada yang muncul spider vine atau vena halus di wajah, kulit jadi terlihat tipis. Dan kalau kita berhenti menggunakan biasanya kulit akan bruntusan berjerawat. Itu yang efek samping yang ringan belum termasuk kerusakan ginjal dan hati yang baru terasa beberapa tahun kemudian. Hiiiii.....

Jadilah smart consumers, kalau memang pengen hasil instan aja, artikel ini diabaikan hehe. Kalau ada yang salah tolong dibenarkan ya bro!
Salam Ganteng!

Suka artikel ini? Klik dan bagikan via

FacebookGoogle+LineTwitterWhatsapp

0 comments:

Post a Comment

Yang sabar ya, komennya ntar muncul kalau sudah aku approve.