Tanya Jawab Tentang Melanox Penghilang Noda Bekas Jerawat

Postingan kali ini sebenarnya berkaitan satu sama lain antara Vitacid, Glycore, Melanox dan Parasol. Setidaknya di artikel tentang Tanya jawab Vitacid pasti ditanyakan apa Vitacid bisa menghilangkan bekas hitam atau bopeng jerawat. Nah maka dari itu aku buatkan artikel yang saling berkaitan, seperti Melanox ini yang aku buat untuk menjawab bagaimana cara menghilangkan noda hitam bekas jerawat.

Melanox Cream

1. Apa itu Melanox Cream?

Melanox adalah obat dalam bentuk krim yang digunakan untuk mengobati hiperpigmentasi dan memudarkan noda-noda hitam bekas jerawat di kulit (melasma).

2. Apa kandungan Melanox?

Melanox mengandung bahan aktif hydroquinone yang berfungsi menghilangkan pigmen hitam di kulit. Cara kerjanya adalah dengan membunuh melanosit atau sel kulit penghasil pigmen.

3. Apa Melanox bisa menghilangkan noda kemerahan tidak?

Melanox tidak bisa menghilangkan noda atau bekas kemerahan, nanti malah lebih merah.

4. Wah serem banget, bukanya hidroquinone dilarang?

Nah jika dilarang kenapa masih dijual secara resmi? Hehehe. Karena memang banyak kontroversi tentang hydroquinone, sebenarnya ini karena penyalahgunaan dan kurangnya info yang memadai. Dan memang diberbagai negara terutama eropa sudah melarangnya, bagaimana dengan Amerika dan Indonesia? Belum dilarang hanya dibatasi pemakaiannya.

5. Aman nggak pakai Melanox?

Seperti obat lainnya, Melanox relatif aman jika digunakan secara benar dan hati-hati. Dan lebih baik jika diawasi oleh dokter karena Melanox ini termasuk obat keras seperti Vitacid.

6. Berarti harus dengan resep dokternya?

Sebenarnya harus memakai resep dokter seperti Vitacid. Tapi kita masih bisa membeli Melanox dengan kadar rendah untuk pemakaian yang terbatas. Ingat hanya pemakaian yang terbatas.

7. Berapa kadar hydroquinone yang ada dalam Melanox?

Melanox tersedia dalam kadar 2% dan 4%. Kadar yang lebih mudah dibeli adalah 2%. Memang sebaiknya untuk pemakaian pribadi tanpa pengawasan doker kita sebaiknya memakai kadar yang paling rendah. Lagipula pasti apoteker yang jual akan mencermahi kalian lebih dahulu. Hihihi.

8. Terus cara pakainya bagaimana?

Pastikan kulit kalian bersih dan oles tipis-tipis di spot noda hitamnya saja! Jangan seluruh wajah dan hanya gunakan pada malam hari saja! Jangan lupa pakai sunblock. Apapun alasannya, tetap pakai sunblock dengan baik. Karena seperti Vitacid, Melanox juga akan membuat kulit sensitif. (Baca : Tentang Sunblock yang harus kalian tahu!)

9. Berapa lama Melanox kelihatan hasilnya?

Hasilnya bersifat individual. Dianjurkan memakai Melanox sampai noda berkurang kira-kira 80%. Karena menghilangkan noda 100% tidak akan efektif. Hasil akan mulai terlihat dalam waktu 2-4 minggu. Secara pribadi aku nggak menyarankan memakai Melanox lebih dari 3 bulan.

Review Hydroquinone 2%
Sumber : crmclaser.com

10. Ada pantangannya nggak?

Menggunakan Melanox sebaiknya saat kalian tidak memakai krim-krim lain. Apalagi sifat Melanox yang mengiritasi. Tapi menurut dr. Susie, Sp.KK yang mengelola blog A to Z Seputar Kulit, kalian bisa memadukan Melanox dengan krim lain dengan catatan kalian harus segera menghentikan jika terjadi iritasi. Coba deh kalian baca-baca blog dr. Susie, menarik kok. Pantangan lainnya adalah hindari sumber sinar UV. Jadi sekali lagi aku sarankan untuk pakai sunblock dab reapply tiap 2-3 jam! Minum banyak air juga, karena hydroquinone akan terserap tubuh yang kemudian memecahnya menjadi sulfat dan dibuang lewat urin.

11. Apa efek samping Melanox?

Melanox dapat mengiritasi kulit dan dermatitis, hentikan pemakaian kalau terasa perih dan gatal. Pada dasarnya penggunaan hydroquinone sembarangan dan jangka panjang sangat tidak disarankan! Makanya pemerintah mengingatkan bahaya hydroquinone karena beredar krim-krim yang kadar hydroquinone-nya tidak jelas dan tanpa instruksi pemakaian.

12. Katanya hydroquinone dapat menyebabkan ochronosis dan kanker kulit?

Ochronosis akibat pemakaian hydroquinone 2% jarang terjadi. Bukan berarti tidak mungkin terjadi ya. Tapi biasanya resiko ochronosis meningkat pada pemakaian hydroquinone kadar tinggi lebih dari 10%, dalam jangka lama dan pemakaian pada area yang luas. Untuk ras Asia, resiko ini juga cukup rendah berbeda dengan ras Afrika, karena memang ochronisis lebih sering terjadi pada orang dengan kulit gelap. Maka dari itu, memakai Melanox hanya jangka pendek dan pada spot noda saja! Untuk resiko kanker kulit, sama dengan pemakaian Vitacid / tretinoin tentu ada, apalagi kalau pakainya sembarangan dalam waktu lama.

Ochronosis akibat pemakaian hydroquinone jangka panjang dan kadar tinggi
Sumber : www.feb-mart.com

13. Bisa balik hitam lagi nggak kalau sudah pudar nodanya?

Semua noda hitam di kulit mungkin akan kembali hitam jika tidak kalian rawat. Jadi tetap rutin memakai sunblock dan krim pencerah yang aman setelah pengobatan selesai.

14. Dimana bisa beli Melanox dan berapa harganya? Oh iya selain Melanox ada merek sejenis nggak?

Karena obat tentu saja membeli di apotek dengan harga mulai sekitar Rp 25.000,00 dan merek lain yang sama-sama mengandung hidroquinone adalah Vitaquin.

15. Ada nggak cara lain buat menghilangkan noda bekas jerawat selain pakai Melanox? Takut nih.

Coba saja krim-krim pencerah yang dijual bebas bro, tapi pastikan dulu krim itu aman. Atau kalian bisa pakai produk yang mengandung arbutin. Arbutin ini sering disebut hydroquinone alami. Oh iya coba saja produk yang mengandung AHA seperti Glycore juga bisa. (Baca : Tanya Jawab Tentang Glycore)

16. Bro kamu jual Melanox? Apa kamu apoteker?

Aku nggak jual Melanox dan bukan apoteker, semua info ini aku dapat dari berbagai sumber baik online dan offline.

Bagaimana sudah jelas tentang Melanox belum bro? Jika ada yang masih ditanyakan silahkan tanya di kolom komentar dan tentu saja akan aku jawab semampuku. Jika kalian ragu dan ingin memakai Melanox Cream sebaiknya kalian berkonsultasi dengan dokter kulit ya!

Update : Sejak Desember 2016 aku pakai RDL Babyface No. 3 yang mengandung hidroquinon dan tretionin. Untuk review RDL Babyface No. 3 Tahap 1 bisa klik di sini.

Salam Ganteng!

Suka artikel ini? Klik dan bagikan via

FacebookGoogle+LineWhatsapp